STUDI KELAYAKAN PRODUKSI
Maulana Ikhsanul Haq, SE.
BAB II
POLA
PRODUKSI
1. Pengertian Pola Produksi
Pola Produksi adalah suatu
pendistribusian produksi kedalam satuan waktu yang lebih kecil pada suatu
periode tertentu.
2. Faktor-Faktor Biaya yang
mempengaruhi Pola Produksi
1. Biaya Penyimpanan
Biaya Penyimpanan adalah biaya
yang dikeluarkan sehubungan dengan volume produksi melebihi Volume Penjualan.
2. Biaya lembur
Biaya lembur adalah biaya yang
dikeluarkan sehubungan dengan kegiatan produksi diluar jam kerja normal.
3. Biaya Sub Kontrak
Biaya Sub Kontrak adalah biaya
yang dikeluarkan sehubungan dengan Permintaan produk/Volume penjualan melebihi
kapasitas produksi.
4. Biaya penurunan
Kapasitas
Biaya penurunan Kapasitas adalah
biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan permintaan Produk/Volume Penjualan
diabawah kapasitas normal.
5. Biaya Perputaran Tenaga
Kerja
Biaya Perputaran
Tenaga Kerja adalah Biaya yang dikeluarkan sehubungan penarikan atau
pengurangan tenaga kerja produksi.
3. Jenis Pola Produksi
1. Pola Produksi Stabil
Pola Produksi Stabil adalah Suatu
pola produksi dimana pendistribusian produksi kedalam satuan waktu yang lebih
kecil senantiasa konstan sekalipun tingkat volume penjulan/permintaan produk
berubah-berubah dari waktu kewaktu.
2. Pola Produksi
Bergelombang
Pola Produksi Bergelombang adalah
Suatu pola produksi dimana pendistribusian produksi kedalam satuan waktu yang
lebih kecil senantiasa berubah-berubah sesuai dengan perubahan tingkat volume
penjulan/permintaan produk dari waktu kewaktu.
3. Pola Produksi Moderat
Pola Produksi Moderat adalah
Suatu pola produksi dimana pendistribusian produksi kedalam satuan waktu yang
lebih kecil merupakan kombinasi dari kedua pola produksi diatas.
4.
Kasus
PT. Rahmah Nurul Islamiah merencanakan
produksi dan penjualandengan data operasi sebagai berikut : Rencana Penjualan
didistribusikan dalam dwibulan 1. 1.200 unit, 2. 3.200 unit, 3. 1.600 unit, 4.
2.400 unit, 5. 4.000 unit, 6. 2.600 unit. Perusahaan dihadapkan pada 3 pilihan
produksi 1. Pola Produksi (PP) Stabil dimana produksi perdwibulan 2.000 unit.
2. Pola Produksi Bergelombang sesuai dengan penjualan. Batas maximum produksi
3.000 unit. 3. Pola Produksi Moderat dimana produksi dwibulan 1 s/d 3
masing-masing 2.000 unit dan dwibulan 4 s/d 6 masing-masing 2.500 unit. Biaya
penyimpanan Rp 5.000,- perunit/dwibulan. Biaya lembur Rp 7.500,-/unit/dwibulan,
jika produksi diatas 2.500 unit. Biaya Sub Kontrak Rp 10.000,-/unit/dwibulan,
jika produksi diatas 3.000 unit. Biaya Perputaran Tenaga Kerja setiap kenaikan
100 unit produksi biayanya Rp 50.000,- dan setiap penurunan 100 unit produksi
biayanya Rp 40.000,- Dari data tersebut diatas saudara diminta untuk memilih
pola produksi mana yang paling efisien dan menguntungkan perusahaan.
PT.
Rahmi Nur Amalia merencanakan produksi dan penjualan untuk tahun 2009 dengan
data operasi sebagai berikut : Rencana Penjualan didistribusikan dalam dwibulan
I. 14.000 unit, II. 25.000 unit, III. 18.000 unit, IV. 20.000 unit, V. 30.000
unit, VI. 16.000 unit. Perusahaan dihadapkan pada 3 pilihan produksi 1. Pola
Produksi (PP) Stabil dimana produksi perdwibulan 18.000 unit. 2. Pola Produksi
Bergelombang sesuai dengan penjualan. Batas maximum produksi 25.000 unit. 3.
Pola Produksi Moderat dimana produksi dwibulan 1 s/d 3 masing-masing 18.000
unit dan dwibulan 4 s/d 6 masing-masing 23.000 unit. Biaya penyimpanan Rp 500,-
perunit/dwibulan. Biaya lembur Rp 750,-/unit/dwibulan, jika produksi diatas
18.000 unit. Biaya Sub Kontrak Rp 1.000,-/unit/dwibulan, jika produksi diatas
25.000 unit. Biaya Perputaran Tenaga Kerja setiap kenaikan 100 unit produksi
biayanya Rp 20.000,- dan setiap penurunan 100 unit produksi biayanya Rp
10.000,- Dari data tersebut diatas saudara diminta untuk memilih pola produksi
mana yang paling efisien dan menguntungkan perusahaan.
Bisa di download : http://www.4shared.com/office/7EXLAB-Ice/BAB_II_SKB.html
0 komentar:
Post a Comment