Studi Kelayakan Bisnis
(SKB)
Maulana Ikhsanul Haq,
SE.
ANALISIS BREAK – EVEN
1.
Pengertian Break Even
Break Even adalah Suatu keadaan dimana
total revenue sama dengan total cost, atau dimana perusahaan di dalam operasinya tidak memperoleh keuntungan
dan tidak menderita kerugian. Hal ini bbiasterjadi bila perusahaan di dalam
operasinya menggunakan biaya tetap, dan volume penjualan hanya cukup untuk
menutup biaya tetap dann biaya varibel.
2.
Kegunaan Analisa Break Even
Analisa Break Even dapat membantu Pimpinan
dalam mengambil keputusan antara lain :
1.
Jimlah minimal penjualan yang
harus dipertahankan agar perusahaan tidak rugi.
2.
Jumlah penjualan yang harus
dicapai untuk memperoleh keuntungan tertentu.
3.
Seberapa jauhkah berkurangnya
penjualan agar perusahaan tidak rugi.
4.
Untuk mengetahui bagaimana efek perubahan harga
jual, biaya dan volume penjualan terhadap keuntungan yang akann diperoleh.
Analisa Break Even dapat dimanfaatkan
perusahaan dalam tiga carayang berbeda :
1.
Dalam keputusam tentang produk
baru, analisa break even dapat membantu menentukan berapa tingkat penjualannya,
agar perusahaan memperoleh laba.
2.
Analisa Break Even dapat digunakan
sebagai kerangka dasar penelitian pengaruh ekspansi tingakt operasional.
3.
Analisa Break Even dapat membantu
analisis konsekuensi pergeseran variable cost menjadi fixed cost, karena
dilakukannya otomatisasi mekanisme kerja dengan peralatan modern
3.
Pendekatan analisa Break Even
Dalam menentukan Break even Point (BEP),
dimana suatu titik perusahaan tidak memperoleh laba dan menderita rugi, dapat
digunakan pendekatan secar grafik (Graphical
Approach) dan pendekatan matematis (Matematical
Approach)
Untuk lebih jelasnya berikut ini diberikan
contoh :
PT. Maulana Ikhsanul Haq diketahui budget
operasional sebagai berikut :
Fixed Cost (Biaya Tetap) Rp 40.000.000,- Variable Cost (VC) Rp 1.200,- perunit,
Harga jual produk Rp 2.000,- kapasitas
produksi 140.000 unit.
1.
Grafical Approach
Revenue Cost
(Rp 000.000)
![]() |

![]() |
200 Total
Cost
160 Profit



80


20 40 50 60 80 100 120 140
Unit
Produksi dan dijual (000 unit)
2.
Mathematical Approach
Fixed Cost Fixed
Costs


Contribution Margin Price
– Variable Cost/unit
Fixed Cost Fixed
Costs


Contribution Margin
VC

Sales
Fixed Costs + Profit/Profit margin

VC

Sales
Margin Of Safety (MOS)
MOS adalah : merupakan angka yang direncanakan atau
dibudgetkan (budget sales) dengan penjualan pada break even. Dengan demikian
maka margin of safety (mos) merupakan batas aman perusahaan tidak menderita
kerugian, jika penjualan produk dibawah mos, maka perusahaan akan menderita
kerugiaan.
Rumus MOS :
Penjualan (budget) – Penjualan pada BEP

Penjualan (budget)
Berdasarkan soal diatas, maka Break Even
Point dapat ditentukan sebagai berikut :
Rp 40.000.000,-

Rp 2.000 – Rp 1.200
Rp 40.000.000,-

Rp 1.200

Rp 2.000
Jika perusahaan
menginginkan profit 15% sales, berapakah
sales yang harus dicapai ?
Rp 40.000.000 + 0,15 S

Rp 1.200

Rp 2.000
Rp 40.000.000 + 0,15 S

1 - 0,6
Rp 40.000.000 + 0,15 S

0,4
0,4 Sale = Rp 40.000.000 + 0,15 S
0,4 – 0,15 Sales = Rp 40.000.000
0,25 Sales = Rp
40.000.000
Rp 40.000.000,-

0,25
Sales = Rp 160.000.000,-
4.
Kasus 1
PT.
Muhammad Nur Fikri diketahui data operasinya sbb :
Kapasitas Produksi 10.000 unit, Fixed Cost
(FC) Rp 300.000,- Variabel Cost (VC) Rp 40,- / unit. Harga Jual/unit Rp 100,-
Diminta :
1.
Hitung Break Even Point (BEP)
dalam rupiah dan unit !
2.
Berapa penjualan dalam Rupiah dan
unit, jika laba ditetapkan 30% dari penjualan !
3.
Jika harga jual naik menjadi Rp
140,- berapa penjualan dalam rupiah dan unit ?
4.
Jika harga jual turun menjadi Rp
80,- berapa penjualan dalam rupiah dan unit ?
5.
Jika penjualan hanya mampu menjual
barangnya sebesar BEP berapa Margin Of Safety (MOS)-nya ?
6.
Gambarkan grafiknya ?
Kasus
2
PT.
Rahmi Nur Amalia diketahui data operasinya sbb :
Kapasitas Produksi 250.000 unit, Fixed
Cost (FC) Rp 900.000.000,- Variabel Cost (VC) Rp 12.500,- / unit. Harga
Jual/unit Rp 20.000,-
Diminta :
1.
Hitung Break Even Point (BEP)
dalam rupiah dan unit !
2.
Berapa penjualan dalam Rupiah dan
unit, jika laba ditetapkan 30% dari penjualan !
3.
Jika harga jual naik menjadi Rp
22.500,- berapa penjualan dalam rupiah dan unit ?
4.
Jika harga jual turun menjadi Rp
10.000,- berapa penjualan dalam rupiah dan unit ?
5.
Jika penjualan hanya mampu menjual
barangnya sebesar BEP berapa Margin Of Safety (MOS)-nya ?
6.
Gambarkan grafiknya ?
5.
Sales Mix terhadap BEP
Keterangan Produk A Produk B Total
Unit Jumlah Unit Jumlah
Sales 20.000 Rp 200.000,- 8.000 Rp 200.000 Rp 400.000
VC Rp
120.000,- Rp 80.000 Rp
200.000
FC Rp 40.000,- Rp 80.000
Rp 120.000
Total Cost Rp
160.000,- Rp
160.000 Rp 320.000
Profit Rp 40.000,- Rp 40.000 Rp 80.000
Hitgung BEP dan mana yang lebih menguntungkan Produk A /
Produk B dinaikkan 50% dimana salah satunya tetap ?
Keterangan Produk A Produk B Total
Unit Jumlah Unit Jumlah
Sales 50.000 Rp 300.000,- 20.000 Rp 300.000 Rp 600.000
VC Rp
150.000,- Rp 90.000 Rp
240.000
FC Rp 40.000,- Rp 60.000
Rp 100.000
Total Cost Rp
190.000,- Rp
150.000 Rp 340.000
Profit Rp
110.000,- Rp
150.000 Rp 260.000
Hitgung BEP dan mana yang lebih menguntungkan Produk A /
Produk B dinaikan 30% dimana salah satunya tetap ?
Bisa Di Download : http://www.4shared.com/office/PSenlmiVba/BAB_XI_SKB.html
0 komentar:
Post a Comment