Bulan Maret baru kita masuki bersama guys. Membuka lembar baru, tiap-tiap bulan
mempunyai moment tersendiri yang telah terukir. Hari-hari bersejarah akan terpatri abadi di
tanggal-tanggal tersebut. Nah, siapa yang membukanya tentu dia akan memperoleh
banyak harta karun pengalaman. Pepatah mengatakan,
“Guru terbaik adalah pengalaman.”
Berhubung kita baru
menginjakkan kaki di Bulan Maret maka akan kita bahas hari-hari bersejarah yang
terjadi selama bulan ini. Ada Serangan umum 1 Maret dan yang paling terkenal
adalah Supersemar. Nah, bagaimana ulasan lengkapnya? Berikut saya sajikan pembahasan
yang sangat sayang untuk dilewatkan!
1. 1 Maret, TNI
Melakukan Serangan Umum
Membuka edisi Maret,
kita akan diantarkan pada peristiwa yang terjadi 68 tahun yang lalu, yakni
Serangan Umum 1 Maret 1949 ke Yogyakarta. Seperti diketahui, kedaulatan Indonesia
yang baru seumur jagung itu sempat diganggu oleh Agresi Militer II Belanda
sampai-sampai jantung ibukota Indonesia saat itu, Yogyakarta, berhasil mereka
duduki. Para pemimpin negara juga sempat ditangkap dan diasingkan,
termasuk Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Moh. Hatta.
Namun
untungnya, kita mempunyai seorang Jendral Besar Soedirman. Sebagai pemimpin
tentara, Beliau tidak mengenal kata menyerah. Dengan bergerilya Beliau memimpin
pasukan TNI melakukan perlawanan terhadap Belanda. Puncaknya di tanggal 1 Maret
1949 TNI menyerang Yogyakarta dengan besar-besaran. Sejarah mencatat, serangan
ini sangat menguntungkan bangsa Indonesia. Serangan ini mampu mengangkat posisi
tawar Republik Indonesia di mata dunia sekaligus mempermalukan Belanda
yang telah mengklaim jatuhnya pemerintahan Indonesia.
2.
11 Maret, Lahirnya Supersemar yang Kontroversial
Moment kedua dari sejarah bangsa yang ada di bulan maret adalah tentang sejarah yang penuh kontroversi,
yakni keluarnya Surat Perintah 11 Maret 1966 atau yang lebih dikenal sebagai
Supersemar. Banyak yang meyakini Supersemar inilah yang menjadi awal mula
kejatuhan Soekarno. Disebutkan Presiden Soekarno mengeluarkan surat ini untuk
menanggulangi adanya pergerakan ‘pasukan tak dikenal’ yang bergerak menuju
Istana Bogor. Tahu kondisi dalam bahaya, Presiden Soekarno memberi mandat
kepada Panglima TNI AD saat itu, Soeharto, agar mengambil segala tindakan yang
dianggap perlu untuk mengatasi situasi keamanan yang memburuk.
Namun, sekali
lagi Supersemar adalah sejarah yang masih gelap. Terkait keaslian sejarahnya
masih belum ada yang bisa menjamin karena arsip asli Supersemar pun belum
ditemukan. Sampai saat saksi terakhir masih hidup, yakni mantan presiden
Soeharto, Beliau tidak mengemukakan bagaimana sejarah asli lahirnya Supersemar
itu. Saat ini ada tiga versi Supersemar yang masih tersimpan, yakni versi Pusat
Penerangan TNI AD, Yayasan Akademi Kebangsaan, dan versi Sekretariat Negara.
3.
14 Maret, Bung Hatta Wafat
Pada Moment ketiga dari sejarah bangsa ini di bulan maret, Indonesia
kehilangan salah satu proklamatornya di tanggal 14 Maret 1980. Ketika itu, Bung
Hatta berpulang setelah sebelas hari di rawat di Rumah Sakit Cipto
Mangunkusumo. Sepanjang hidupnya, Beliau mempunyai peranan penting untuk
kemerdekaan Indonesia. Pada tanggal 17 Agustus 1945 Beliau memproklamirkan
kemerdekaan dengan Bung Karno. Setelah itu Beliau menjabat sebagai wakil
presiden pertama Indonesia, dan pernah menerima amanah sebagai perdana Menteri
di era Kabinet Hatta I, Hatta II, dan RIS. Beliau mundur dari jabatan wakil
presiden tahun 1956 karena berselisih dengan Presiden Soekarno. Bung Hatta juga
dikenal sebagai Bapak Koperasi Indonesia.
Dipimpin
Wakil Presiden saat itu, Adam Malik, Bung Hatta dikebumikan sehari sesudah
wafat di TPU Tanah Kusir Jakarta tanggal 15 Maret 1980. Atas jasa-jasa Beliau
sebagai proklamator bangsa, Beliau ditetapkan sebagai Pahlawan Proklamator
bersama Bung Karno di tanggal 23 Oktober 1986. Di tanggal 7 November 2012
Beliau juga ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional atas keputusan resmi presiden
saat itu, Susilo Bambang Yudhoyono.
4.
24 Maret , Terjadinya Bandung Lautan Api
Beranjak
ke tanggal 24 Maret 1946 atau moment keempat dari sejarah bangsa ini di bulan maret, kita akan diajak menuju sejarah perjuangan Tentara
Republik Indonesia (TRI, sebutan TNI saat itu) dan rakyat Bandung untuk
mempertahankan wilayah kekuasaannya. Di tanggal itu, asap membumbung tinggi
menandakan terjadinya kebakaran hebat di suatu wilayah. Peristiwa itulah yang
kemudian disebut sebagai Bandung Lautan Api.
Pembumi-hangusan
Kota Bandung sengaja dibuat oleh TRI dan rakyat supaya kota yang juga disebut
sebagai Kota Kembang tersebut tidak dijadikan markas oleh sekutu. Sebanyak
200.000 jiwa bergerak meninggalkan Kota Bandung dan yang tersisa hanya api dan
asap yang mengepul ke langit. Untuk mengenang peristiwa ini, lagu Halo-halo
Bandung diciptakan sebagai bentuk kenangan akan emosi perjuangan TRI dan
rakyat yang menunggu untuk kembali kepada pangkuan kota tercinta yang telah
menjadi lautan api.
5.
25 Maret, Terjadinya Perjanjian Linggarjati
Beranjak pada moment ke lima dari sejarah bangsa ini yaitu pada tanggal 25 Maret 1947, kita akan disuguhkan babak diplomasi kedaulatan
Indonesia. Banyak pihak yang menganggap Perjanjian Linggarjati adalah
bentuk lemahnya pemerintahan saat itu. Di mana harusnya Sumatera masuk dalam
wilayah NKRI, namun perundingan dengan Belanda tersebut hanya mengakui bahwa
wilayah Republik Indonesia secara de facto hanya terdari dari Jawa
dan Madura. Selain itu, perjanjian ini juga berhasil mengubah bentuk negara
dalam Negara Kesatuan Negara Republik Indonesia (NKRI) menjadi Republik
Indonesia Serikat (RIS).
Pelaksanaan
hasil-hasil Perjanjian Linggarjati ini tidak berjalan mulus. Bahkan Belanda
justru menghianati perjanjian ini dengan melakukan Agresi Militer I pada
tanggal 21 Juli 1947. Harusnya, menurut perjanjian, mereka akan angkat kaki
dari bumi Indonesia tanggal 1 Januari 1949. Dengan adanya agresi ini maka
dianggap perjanjian batal oleh keduanya.
Nah,
itulah moment-moment bersejarah yang terjadi sepanjang Bulan maret.
Bung Karno berpesan, Jasmerah, Jangan sekali-kali melupakan sejarah.
Bangsa yang
besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya. Dan tentunya
masyarakat bisa mengenang jasa pahlawan itu dengan membuka lembar-lembar
sejarah terdahulu. Jadi mari kita melawan lupa. Karena dalam sejarah
banyak menyimpan bekal pengalaman yang akan berguna bagi masa depan bangsa.
0 komentar:
Post a Comment